Kamis, 04 April 2013

SISTEM INFORMASI PEMASARAN DAN RISET PEMASARAN


BAB I
PENDAHULUAN

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahuiteknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhistandart atau yang ditetapkan.Dalam riset pemasaran, ada bermacam-macam metode pengumpulan data yangterdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi, focus group, teknik proyeksi, survei, dantriangulasi (gabungan).Oleh karena itu untuk lebih memahami metode pengumpulan data yang digunakandalam riset pemasaran, dalam bab ini akan dibahas mengenai macam-macam metode pengumpulan data
Agar setiap produk mempunyai nilai lebih tinggi maka harus terjadi pertukaran. Untuk itu diperlukan strategi. Strategi pemasaran yang akan dipelajari di sini adalah strategi peta produk yaitu melihat posisi produk dimata pesaing. Strategi peta produk ada tiga yaitu produk baru, daur hidup produk, dan strategi bersaing.












1

BAB  II
PEMBAHASAN


Informasi yang dihasilkan oleh riset pemasaran marupakan hasil akhir proses pengolahan selama berlangsungnya riset. Informasi pada dasarnya berujung awal dari bahan mentah yang disebut data sehingga sering juga disebut sebagai data mentah (rawdata).Data memiliki berbagai wujud seperti angka penjualan, jumlah produk yang dihasilkan, pendapat konsumen, gerak perilaku orang belanja, dan lain-lain.
1.       Pembagian Jenis Data
Ditinjau dari sumbernya, data dapat dikategorikan menjadi dua kategori besar, yaitudata sekunder dan data primer.

a)      Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan oleh periset sendiri. Periset sekedar mencatat, mengakses atau meminta data tersebut (kadangsudah bentuk informasi) ke pihak lain yan telah mengumpulkannya di lapangan. Perisethanya memanfaatkan data yang sudah ada untuk penelitiannya. Contoh data sekunder adalah data kependudukan yang diterbitkan secara berkala oleh Badan Pusat Statistik (BPS).Selanjutnya data sekunder bisa dipilah-pilah lagi atas dasar asal atau sumber  penyedianya. Data sekunder dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu data internaldan data eksternal.

b)     Data Internal
Sesuai dengan namanya data ini berasal dari perusahaan yang bersangkutan. Datainternal yang tersedia di dalam perusahaan biasanya berkaitan dengan kegiatanoperasional perusahaan yang dicatat secara rutin. Data internal seringkali tidak tersediasecara lengkap di perusahaan yang kecil atau kurang terorganisir dengan baik.Perusahaan atau organisasi yang memiliki data pelanggan yang terorganisir dengan baik,akan memiliki database lengkap yang berisi karakteristik pelanggannya. Data-datainternal ini mungkin akan cukup untuk pemasaran yang memiliki topik berupa deskripsi pelanggan saat ini, ramalan penjualan, analisis provitabilitas produk atau pola pembelian produk oleh konsumen yang secara umum berkaitan dengan kegiatan operasional atautransaksi.


2

Bila dibandingkan dengan sumber data yang lain, data internal mempunyai beberapa kelebihan yaitu data sudah tersedia dan tidak membutuhkan biaya besar bagi periset untuk mendapatkannya.

c)      Data Eksternal
Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar perusahaan, artinya yangmengumpulkan atau mempublikasikan data tersebut bukanah perusahaan yang bersangkutan melainkan organisasi lain seperti pemerintah, organisasi nirlaba atauyayasan, asosiasi dagang, perusahaan investasi atau perusahaan riset. Untuk mendapatkandata eksternal yang kadang sudah berupa informasi, periset dapat mengunjungi berbagai perusahaan yang lengkap.Bila diamati, data eksternal cenderung lebih banyak berhubungan denganlingkungan makro seperti kondisi persaingan, demografi, ekonomi, politik, hukum, sertasosial dan budaya. Jadi bila topik riset pemasaran lebih mengarah pada aspek lingkunganluar seperti mengukur potensi pasar di suatu daerah, mengukur daya beli penduduk,menentukan wilayah pemasaran yang secara politik stabil atau mungkin mengidentifikasi jumah pesaing dan pangsa pasar, maka pemanfaatan data eksternal seringkali sudahmencukpi.Seperti data intenal yang memliki keterbatasan, untuk riset dengan topik khusus,sepert mengungkapkan perilaku, sikap, motivasi, tingkat kepuasan, atau pengetahuanyang dimiliki pembeli akan sulit ditemui jika hanya mengandalkan data eksternal.Sebagai alternatifnya, periset harus mengadakan atau mengumpulkan data sendiri yangmembutuhkan komitmen yang lebih besar.

d)     Data Primer
Data primer merupakan data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawabmasalah risetnya secara khusus. Dalam riset pemasaran, data primer diperoleh secaralangsung dari sumbernya, sehingga periset merupakan “tangan pertama” yangmemperoleh data tersebut.Karena data primer dikumpulkan sendiri oleh periset, tentu saja dibutuhkankomitmen yang lebih besar dibandingkan perolehan data sekunder. Riset yangmengandalkan data primer relatif membutuhkan biaya dan sumber daya yang lebih besar seperti biaya, waktu yang lebih lama dan lebih rumit dibandingkan data sekunder.

e)      Data Kualitatif 
Data kualitatif dikumpulkan melalui pertanyaan – pertanyaan yang tidak terstruktur.Artinya, alat yang digunakan untuk bertanya kepada responden cenderung berupa topik dan biasanya tanpa diberikan pilihan jawaban.

3
Karena tujuannya untuk menggali ideresponden secara mendalam. Data kualitatif bersifat tidak terstruktur dalam arti variasidata yang diberikan oleh sumbernya (orang, partisipan atau responden yang ditanyai)sangat beragam.

f)       Data Kuantitatif 
Dalam pengumpulan data kuantitatif, karena sifat datanya terstruktur, periset akan berusaha melakukan proses membuat data menjadi data kuantitatif yaitu mengubah datasemula menjadi data berwujud angka.Data kuantitatif bersifat terstruktur atau berpola sehingga ragam data yang diperoleh darisumbernya (responden yang ditanyai atau obyek yang diamati) cenderung memiliki polayang lebih mudah dibaca oleh periset.

2 . Metode Pengumpulan Data
Bermacam-macam metode pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara,dokumentasi, focus group, teknik proyeksi, survei, dan triangulasi (gabungan)

1)      Observasi
Pengumpulan data melalui observasi dijalankan dengan mengamati dan mencatat pola perilaku orang, obyek atau kejadian – kejadian melalui cara sistematik ( Malhotra,et.al., 1996 ). Dalam hal ini, periset tidak berkomunikasi atau bertanya dengan orang atauobyek yang sedang diobservasi sehingga orang atau obyek yang sedang diobservasi tidak sadar kalau mereka sedang diteliti. Observasi bisa dilakukan dengan mengamati beberapa hal diantaranya :

a.Perilaku fisik, misalnya lalu lintas pengunjung yang berpindah dari satu lantai ke lantaiyang lain dalam satu mal. 
b.Perilaku mengonsumsi, misalnya perilaku mencuci pakaian dengan deterjen.
c.Perubahan mimik atau raut wajah, misal ekspresi muka yang ditunjukkan parakonsumen yang sedang antre di depan kasir supermarket.
d.Obyek, misalnya mengamati merk – merk kemasan yang dibuang dalam keranjangsampah di daerah perumahan.Metode observasi menawarkan keunggulan beberapa perilaku yang nyata atauaktual dari orang atau obyek yang diamati sehingga tidak terjadi manipulasi oleh orangtersebut.







4


Macam-macam Observasi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

1)Observasi Partisipatif

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedangdiamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikutmerasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperolehakan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat mana dari setiap perilakuyang tampak.
                   
2)Observasi Terus Terang atau Tersamar 

Dalam hal ini, peneliti melakukan pengumpulan data menyatakan terus terangkepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang ditelitimengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalausuatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalaudilakukan dengan terus terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukanobservasi.

3)Observasi Tak Berstruktur 

Observasi tidak tersturktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secarasistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahusecara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.

2.    Wawancara
Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasisecara langsung, mendalam, tidak terstruktur dan individual. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehinggadapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.Dalam wawancara, seorang responden ditanya oleh pewawancara untuk mengungkapkan perasaan, motivasi, sikap atau keyakinannya terhadap suatu topik  pemasaran ( Malhotra, 2004 )Bentuk wawancara yang terkini memungkinkan pewawancara dan orang yangdiwawancarai tidak bertemu secara fisik. Macam-macam interview/wawancara, yaitu:



5


1)Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila penelitiatau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akandiperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telahmenyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif  jawabannya telah disiapkan.

2)Wawancara Semi terstruktur 

Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secaralebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatatapa yang dikemukakan oleh informan.
                           
3)Wawancara tak berstruktur Wawancara tidak terstruktur atau terbuka adalah wawancara yang bebas dimana penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentangsubyek yang diteliti. Pada penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkaninformasi awal tentang berbagai permasalahan yang ada pada obyek, sehingga penelitidapat menentukan secara pasti permasalahan atau variabel apa yang harus diteliti. Untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang lebih lengkap, maka peneliti perlu melakukanwawancara kepada pihak-pihak yang mewakili berbagai tingkatan yang ada dalam obyek.

3.Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitiandari hasil observasi atau wawancara, akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalaudidukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja atau dimasyarakat.Tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yangtinggi. Sebagai contoh banyak foto yang tidak mencerminkan keadaan aslinya, karenafoto dibuat untuk kepentingan tertentu. Demikian juga autobiografi yang ditulis untuk dirinya sendiri, sering subyektif.

4. Focus Group
Suatu bentuk pengumpulan data melalui diskusi kelompok dalam pemasarandikenal sebagai focus group atau diskusi grup terfokus. Diskusi group terfokusmerupakan kelompok kecil yang terdiri dari 8-10 orang yang dipilih untuk mendiskusikan topik tertentu tanpa menggunakan kuesioner yang terstruktur.

6

Dari diskusi focus group ini diharapkan muncul ide secara spontan dari para peserta. Dibandingkan wawancara, diskusi grup terfokus lebih menitikberatkan hasilyang mencerminkan ide – ide yang mewakili kelompok.Seperti halnya wawancara yang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi, dalamdiskusi grup terfokus pun dimungkinkan bahwa antar anggota tidak bertemu secaralangsung dalam diskusi. Bentuk diskusi grup terfokus melalui diskusi interaktif denganmenggunakan internet sudah mulai biasa diterapkan dalam riset sehingga bisamenghemat biaya yang dikeluarkan untuk transportasi peserta dan biaya – biaya fasilitas.

5.Teknik Proyeksi
Teknik proyeksi merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh datadengan mendorong responden menggungkapkan perasaan, motivasi, sikap ataukeyakinannya terhadap suatu topik pemasaran dengan pertanyaan tidak langsung dantidak terstruktur ( Malhotra, 2004 ). Pengertian tidak langsung disini berarti bahwa partisipan bebas memproyeksikan atau menyamaartikan apa saja yang muncul dalam pikiran atau perasaannya barkaitan dengan obyek atau topik yang disampaikan peneliti.Bagi manajer pemasaran, informasi yang yang didapat dari teknik proyeksi ini akanmemperkaya pandangannya mengenai masalah yang sedang diteliti dan memperluas ide – ide baru seperti ide tentang nama merk produk, ide tentang pesan suatu iklan, ide tentangcara penggunaan produk dan lain – lain.

Teknik proyeksi dapat dijalankan melalui beberapa cara seperti asosiasi kata, penyelesaiaan kalimat atau uji melalui gambar.

a.Asosiasi kata
Melalui asosiasi kata, partisipan diminta untuk menyebutkan satu atau beberapakata yang muncul di benak mereka saat sebuah kata atau serangkaian kata utamadisebutkan atau ditampilkan oleh periset. Disini partisipan akan mengasosiasikan ataumengidentikkan makna kata – kata yang disebutkan dengan kata atau rangkaian kata yangditampilkan semula.
 b.Penyelesaian kalimat
Melalui cara ini suatu kalimat yang tidak lengkap akan ditampilkan kehadapan partisipan. Selanjutnya, partisipan diminta untuk melengkapi kalimat itu menjadi kalimatyang utuh sesuai dengan pandangan , perasaan atau pendapatnya.
c.Tes gambar Teknik proyeksi melalui tes gambar, menggunakan alat bantu berupa gambar ataufoto yang mewakili obyek yang akan diteliti. Cara ini akan membantu partisipanmengingat kembali dengan baik obyek atau produk yang diteliti.



7


6.Survei
Survei merupakan metode yang digunakan secara luas, khususnya dalam risetkonsumen. Informasi dikumpulkan dengan menanyai orang melalui daftar pertanyaanatau kuesioner yang terstruktur.Dengan survei, periset bertujuan memperoleh informasi seperti preferensi, sikap,atau pendapat responden yang diungkapkan dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan.

Ditinjau dari cara menjalankannya, survei dapat dikelompokkan menjadi beberapa bantuk yaitu survei secara individu, survei intersep, survei melalui telepon, survei melaluisurat, dan survei menggunakan internet.
a.Survei secara individuSurvei ini dijalankan periset dengan menemui responden secara bertatap muka.Periset atau etugas lapangan yang ditugaskan akan menanyai responden dengan sejumlah pertanyaan terstruktur yang sudah disiapkan sebelumnya. Jawaban responden terhadap pertanyaan – pertanyaan ini akan dicatat oleh periset untuk dianalisis lebih lanjut. 
b.Survei intersepSurvei intersep berarti survei yang dilakukan dengan “menghentikan” responenyang sedang berjalan di mal atau tempat – tempat lain, lalu meminta kesediannya secarasukarela untuk berpartisipasi dalam survei.Dalam hal ini periset akan mengidentifikasi lebih dulu calon responden yangdiyakini qualifed sesuai dengan topik riset.
c.Suvei melalui teleponSurvei ini dijalankan melalui percakapan lewat telepon. Responden yang digunakantentunya terbatas pada pemilik telepon yang biasanya terdaftar dalam buku petunjuk nomor telepon. Calon responden terlebih dahulu akan dihubungi lewat telepon atau mediayang lain dan akan dimohon kesediaannya untuk berpartisipasi dalam riset.
d.Survei melalui suratBentuk survei melalui surat “dijawab sendiri” oleh responden sehinggadimungkinkan bahwa periset dan responden tidak pernah saling bertemu baik secaralangsung maupun tidak langsung maupun melalui percakapan.Metode ini dipandang murah namun periset tidak mampu mengontrol tanggapanresponden dan kemungkinan responden mengabaikan cukup besar.
e.Survei melalui internetBentuk survei terkini dapat dijalankan melalui pamanfaatan fasilitas internet.Penggunaan survei melalui internet tentunya memiliki kelebihan dalam cakupan geografiresponden yang luas dengan biaya yang murah dan waktu yang cepat.Di samping manfaat yang bisa diperoleh, survei melalui internet memiliki beberapakelemahan yaitu terbatas pada penggunaan internet yang biasanya memiliki karakterististertentu.generasi yang sangat tua atau mereka yang jauh dari teknologi tentu tidak dapat berpartisipasi jika survei dijalankan melalui internet. Demikian juga internet memilikikelemahan pada ketidakpastian kualitas respondennya.


8

7. Triangulasi (gabungan)
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulandata yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, makasebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitumengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagaisumber data.Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakanobservasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi untuk sumber data yangsama secara serempak. Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.



























9


BAB  III
PENUTUP

A.    SIMPULAN

Berdasarkan uraian bahasan “ Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran“ dapat disimpulkan bahwa :
Ditinjau dari sumbernya, data dapat dikategorikan menjadi dua kategori besar yaitudata sekunder dan data primer. Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkanoleh pihak lain bukan oleh periset sendiri. Sedangkan data primer merupakan data asliyang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus.Dalam sebuah penelitian diperlukan beberapa metode untuk mendapatkan data. Ada bermacam-macam metode yang dapat digunakan dalam pengumpulan data yang terdiridari observasi, wawancara, dokumentasi, focus group, teknik proyeksi, survei, dantriangulasi (gabungan).Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkandata yang memenuhi standart atau yang ditetapkan

B.     SARAN

Bertolak dari pembahasan “ Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran“ penyusun memberikan saran sebagai berikut :
Bagi pembaca penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah ini.







10


Tidak ada komentar:

Posting Komentar