BAB I
PENDAHULUAN
Perekonomian modern merupakan perekonomian uang
dengan salah satu cirri penting adalah : setiap orang melakukan spesialisasi
dalam pekerjaannya dan memperoleh pendapatan. Dengan pendapatan ini mereka
membeli barang dan jasa yang dibutuhkannya. Adanya permintaan ini merupakan
dorongan pertama yang menyebabkan perusahaan dikembangkan. Dorongan yang kedua
adalah keinginan para pengusaha untuk mendapat pendapatan dan keuntungan dari
kegiatan memproduksi barang dan jasa.
Kegiatan perusahaan menghasilkan barang dan jasa
memerlukan faktor-faktor produksi. Faktor produksi atau sumber-sumber daya,
dibedakan dalam empat jenis :Tanah dan kekayaan alam,Modal,Tenaga kerja dan kewirausahaan
Pengusaha akan menggunakan keahlian kewirausahaannnya untuk mengorganisasi tanah, modal , dan tenaga kerja dalam memproduksi barang dan jasa.
Peranan Perusahaan dan Pengusaha Swasta dalam Perekonomian Tergantung Kepada Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga bentuk:Sistem Pasar Bebas
Sistem pasar bebas adalah perekonomian yang diatur oleh interaksi para penjuak dan pembeli di pasar. Sistem ini sangant ideal tetapi tidak ada dalam praktek.Sistem Perencanaan Pusat
Sistem perencanaan pusat adlah sistem ekonomi di aman seluruh kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah melalui Badan Perencanaan Pusat (central planning). Pada masa lalu sistem ini digunakan di negara-negara komunis (dimulai Rusia). Sekarang ni hanya Korea Utara dan Kuba yang mengguanakan sistem ini.
Sistem Perekonomian Campuran
Sistem ini banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia. Dalam sistem perekonomian campuran perusahaan swasta sangat penting peranannya dalam melakukan dan mengembangkan kegiatan ekonomi. Pemerintah berperan dalam bidang-bidang tertentu.
1
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. MENGELOLA
KEGIATAN MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA
- Pengertian Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik
bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang
ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik
bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan
danan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari
(2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah
keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada
seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan
manusia.
2.
Jenis-Jenis
Proses Produksi
Jenis-jenis proses produksi ada
berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari
wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling,
proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002).
2
v Proses
Produksi Barang dan Jasa
Barang merupakan benda yang dapat diraba, sedangkan jasa adalah benda yang tidak dapat dilihat dan diraba. Memproduksi barang biasanya merupakan kegiatan mengubah suatu barang atau sekumpulan barang menjadi barang lain. Barang yang diproses dapat berupa bahan mentah dari industru primer (seperti tepung dan papan). Barang yang dihasilkan dapat berupa barang setengah jadi atau barsang akhir. Produksi jasa terutama berlaku sebagai akibat kegiatan pengangkutan barang manusia, dan kegiatan perdagangan barang. Jasa juga tercipta sebagai akibat pendidikan, mencari kesehatan, memperoleh jasa keuangan dan jasa pemerintah.
Bentuk Jasa
Produksi dan Keinginan yang Ingin Dicapai pada Proses produksi dapat dibedakan
kepada :
1. Proses analytic
Dalam proses ini satu barang dapat diproses menjadi jenis barang lain (misalnya karet menjadi alat pelampung, bola, dan sarung tangan).
2. Proses synthetic
Adalah proses membentuk suatu barang dari beberapa jenis bahan mentah (contohnya sepatu yang membutuhkan bahan perekat, karet, dan kulit)
3. Proses continuous
Adalah proses yang terus menerus berlaku untuk menghasilkan barang yang sama. Contohnya adalah mesin penggilingan padi atau proses membuat sarung tangan karet.
4. Proses intermitten
Adalah proses produksi di mana mesinnya selalu disesuaikan dengan bentuk barang yang ingin dibuat. Contohnya adalah mesin yang digunakan untuk membuat perabot.
Setiap proses produksi mempunyai tiga tujuan penting : menigkatkan efisiensi, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kualitas.
3
B. MERENCANAKAN
JADWAL PRODUKSI
Merencanakan
Kegiatan Produksi
Beberapa kegiatan memproduksi sangat kompleks dan menggunakan peralatan produksi yang sangat mahal. Dalam kasus yang demikian kegiatan memproduksi perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya. Persiapan untuk melakukan kegiatan memproduksi meliputi hal-hal berikut:
Beberapa kegiatan memproduksi sangat kompleks dan menggunakan peralatan produksi yang sangat mahal. Dalam kasus yang demikian kegiatan memproduksi perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya. Persiapan untuk melakukan kegiatan memproduksi meliputi hal-hal berikut:
Memprakirakan permintaan
Merencanakan kapasitas memproduksi
Menentukan lokasi untuk kegiatan memproduksi
Menentukan tata letak mesin-mesin untuk memproduksi
Penjadwalan
proses produksi sering dikatakan sebagai master production schedule (MPS) merupakan penjadwalan
waktu dari tahapan pekerjaan yang telah direncanakan dan akan dilaksanakan
Dalam kegiatan memproses dan
memproduksi barang penjadwalan kerja dapat menggunakan salahsatu dari dua cara
sebagai berikut :
1. Diagram Gantt
Diagram ini dikembangkan oleh Henry
L.Gant pada awal abad ke-20. Diagram gantti ini merupakan suatu tabel yang
menunjukkan kerja-kerja yang akan dilakukan/diproduksi dan periode pelaksanaan
dari setiap pekerjaan yang akan dilakukan
2. Diagram PERT
Seperti juga dalam menggunakan
diagram Gantt, dalam menggunakan diagram PERT, untuk setiap kegiatan perlu
ditentukan durasi atau periode waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
Denan cara ini dapatlah ditentukan waktu yang diperlukan dalam melakukan
kegiatan produksi
4
B.Persediaan
Bahan Baku
- Pengertian Fungsi dan Jenis-Jenis Persediaan.
Pengendalian persedian merupakan fungsi manajerial yang
sangat penting karena persediaan fisik banyak melibatkan investasi rupiah
terbesar. Menurut Handoko (2000), bila perusahaan menamankan terlalu banyak
dananya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan
mungkin mempunyai “Opportunity Cost” (dana dapat ditanamkan dalam
investasi yang lebih menguntungkan”. Sebaliknya, bila perusahaan tidak
mempunyai persediaan yang cukup dapat mengakibatkan biaya-biaya karena
kekurangan bahan.
Istilah persediaan (Inventory) adalah suatu istilah
umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang
disimpan dalam antisipasi pemenuhan permintaan. Permintaan akan sumberdaya
internal ataupun eksternal ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam
proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap dan
komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk perusahaan.
Fungsi-fungsi persediaan antara lain (Handoko, 2002) :
1.
Fungsi Decoupling
Fungsi persediaan ini operasi-operasi perusahaan secara
internal dan ekstrenal sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan langanan
tanpa tergantung pada supplier. Persediaan barang jadi diperlukan untuk
memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari langganan. Persediaan yang
diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak dapat diperkirakan
atau diramalkan disebut Fluctuation Stock.
5
2.
Fungsi Economis Lot Sizing
Persediaan berfungsi untuk mengurangi biaya-biaya per unit
saat produksi dan membeli sumberdaya-sumberdaya. Persediaan ini perlu
mempertimbangkan penghematan-penghematan (potongan pembelian, biaya
pengangkutan lebih murah dan sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian
dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul
karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko kerusakan).
3.
Fungsi Antisipasi
Persediaan berfungsi sebagai
pengaman bagi perusahaan yang sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu
pengiriman dan permintaan akan barang-barang. Persediaan ini penting agar
kelancaran proses produksi tidak terganggu.
Persediaan ada berbagai jenis.
Setiap jenisnya mempunyai karakteristik khusus dan cara pengelolaannya juga
berbeda. Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas (Handoko, 2002):
- Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan barang-barang berwujud mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para Supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya.
- Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased paris), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi produk.
- Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
6
- Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
- Persedian barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam bentuk produk dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.
- Peranan Persediaan
Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar
jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk
memproduksi barang-barang serta menyampaikan kepada pelanggan. Persediaan bagi
perusahaan, antara lain berguna untuk:
- Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.
- Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
- Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan.
- Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
- Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.
- Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau penjualannya.
Persediaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan
karena berfungsi menggabungkan antara operasi yang berurutan dalam pembuatan
suatu barang dan menyampaikannya kepada konsumen. Adanya persediaan, dapat memungkinan
bagi perusahaan untuk melaksanakan operasi produksi, karena faktor waktu antara
operasi itu dapat dihilangkan sama sekali atau dimininumkan (Assauri, 1999).
7
2. Arti Penting Persediaan Produk Jadi
Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda-beda
dalam menentukan tingkat persediaan produk jadi. Tujuan adanya persediaan
produk jadi adalah untuk meredam fluktuasi permintaan. Persediaan dapat
difungsikan untuk memenuhi kekurangan pasokan produk jadi di pasaran sebagai
akibat permintaan yang disimpan perusahaan. Oleh karena itu tingkat persediaan
produk jadi yang ditetapkan manajemen perusahaan memegang peran yang sangat
penting dalam menjaga kestabilan pemasokan produk ke pelanggan (Kusuma, 1999).
Fluktuasi permintaan dapat dipenuhi dengan persediaan barang
yang diproduksi pada saat sepi, dan persediaan tersebut digunakan pada saat
permintaan ramai. Biaya persediaan mencakup asuransi, beban bunga, kerusakan,
serta pajak. Akumulai persediaan dan produksi yang tidak memenuhi permintaan,
akan menyebabkan biaya sebagai akibat pembatalan pesanan dan ketidakpuasan
pelanggan (Kusuma, 1999).
C. Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production
Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan
meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapat dicapai
apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying
cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal
akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC)
minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi
dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan
produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi
sebagai berikut:
8
1.Barang yang diproduksi mempunyai
tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2.Selama produksi dilakukan, tingkat
pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat
permintaan.
3.Selama berproduksi, besarnya tingkat
persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang Optimal dengan Metode Economic Production Quantity (EPQ)
Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan
volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai
kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya
permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut
Yamit (2002), permasalahan itu dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Economic
Production Quantity (EPQ). Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya
volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan
dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Menurut Riyanto (2001), penentuan
jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel
dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:
1.
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah
persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
2.
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya
persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Menurut Handoko (2002), biaya persiapan produksi merupakan
biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul
karena perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan.
9
Biaya ini terdiri dari : (1) biaya mesin-mesin menganggur,
(2) biaya persiapan tenaga kerja langsung, (3) biaya scheduling, (4)
biaya ekspedisi dan sebagainya.
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya
yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya
penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin
tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
- Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
- Biaya modal (opportunity cost of capital)
- Biaya keusangan
- Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
- Biaya asuransi persediaan
- Biaya pajak persediaan
- Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
- Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat
persediaan. Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat
persediaan. Biaya penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan
(Siagian, 1997). Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan
produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya
penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.
10
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan
uraian bahasan “MENGELOLA KEGIATAN PRODUKSI BARANG DAN
JASA “ dapat disimpulkan bahwa :
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik
bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang
ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
B. SARAN
Bertolak dari
pembahasan MENGELOLA KEGIATAN PRODUKSI BARANG DAN JASA penyusun memberikan saran sebagai berikut :
Bagi
pembaca penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi
sempurnanya makalah ini.
Ayo Dapatkan Uang Puluhan Juta Rupiah... Gabung disini Bandar Sabung Ayam Online Terbesar dan Terpercaya di indonesia, Kunjungi Website Kami Di Disini dan Dapatkan Bonus Terbaru 8X 9X 10X win klik disini untuk mendapatkan akun Sabung Ayam anda.
BalasHapusHubungi kami di WA: +62-812-2222-995 & Telegram : @bolavitacc